Tegal, Kamis, 20 November 2025 — Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan (PKTJ) melakukan studi banding penyelenggaraan Program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) ke Universitas Harkat Negeri (UHN) sebagai bagian dari upaya memperkuat tata kelola, kapasitas institusi, dan kesiapan implementasi RPL yang sesuai standar nasional pendidikan vokasi.
Kegiatan dimulai pukul 10.00 WIB dan dipimpin oleh Wakil Direktur I PKTJ, Edi Purwanto, ATD., M.T., bersama tim pengelola RPL yang terdiri dari unsur akademik, layanan informasi, serta bagian administrasi. Kehadiran tim ini menjadi bukti komitmen PKTJ untuk menghadirkan layanan pendidikan yang semakin inklusif melalui pengakuan pembelajaran berbasis pengalaman kerja dan pelatihan nonformal.
Setibanya di UHN, delegasi PKTJ disambut oleh pimpinan universitas serta Tim Pelaksana RPL UHN. Pertemuan diawali dengan pemaparan sejarah dan perkembangan implementasi RPL di UHN yang telah berjalan sejak 2023, menyusul terbitnya Permendikbudristek Nomor 41 Tahun 2021.
Dalam diskusi, UHN memaparkan beberapa aspek penting penyelenggaraan RPL, antara lain:
-
Kerangka kebijakan dan integrasi akademik
Penjabaran regulasi nasional menjadi pedoman internal, kesesuaian dengan KKNI, batas maksimal rekognisi SKS, hingga integrasi dengan sistem informasi akademik. -
Struktur organisasi RPL
Peran penanggung jawab, koordinator, asesor utama, hingga operator SIEERA dijelaskan secara rinci sebagai struktur kerja yang mendukung tata kelola layanan RPL. -
Mekanisme asesmen kompetensi
Mulai dari evaluasi diri, wawancara, verifikasi portofolio, demonstrasi kompetensi, hingga penetapan ekuivalensi capaian pembelajaran dan transfer SKS. -
Standar dokumen peserta
Syarat administratif, bukti pengalaman kerja, sertifikat kompetensi, dan portofolio profesional menjadi komponen penting dalam penilaian RPL. -
Simulasi penilaian SKS RPL
UHN menampilkan contoh konkret metode penilaian untuk menentukan besaran SKS yang dapat direkognisi.
Diskusi berlangsung interaktif. Tim PKTJ menggali pengalaman terkait tantangan implementasi, pengelolaan asesor, tata kelola kelas RPL, strategi komunikasi dengan peserta, serta mekanisme audit dan quality control untuk menjaga kredibilitas RPL.
Wakil Direktur I PKTJ menegaskan bahwa studi banding ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat persiapan internal PKTJ dalam menghadirkan Program RPL yang kredibel, transparan, dan bermanfaat bagi masyarakat, khususnya tenaga kerja sektor transportasi.
Kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama dan pertukaran cendera mata sebagai simbol kerja sama dan komitmen penguatan hubungan antarperguruan tinggi.
Dengan terlaksananya studi banding ini, PKTJ semakin memantapkan langkah menuju implementasi RPL yang unggul, berkualitas, serta selaras dengan semangat ProPrestasi untuk membangun SDM transportasi yang kompeten dan berdaya saing.
Humas PKTJ
Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan
Kementerian Perhubungan Republik Indonesia
