Tegal, 19 September 2025 – Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan (PKTJ) kembali menunjukkan komitmennya dalam membentuk generasi muda yang tidak hanya cakap secara akademik dan teknis, tetapi juga sehat secara mental dan emosional. Sebagai bagian dari upaya menyeluruh dalam pengembangan karakter dan kesejahteraan taruna/i, PKTJ menggelar kegiatan bertajuk Literasi Kesehatan Mental yang ditujukan khusus bagi taruna dan taruni semester III dan V.
Kegiatan ini diselenggarakan pada hari Kamis, 19 September 2025 di ruang Amphiteater Garuda, Kampus Margadana, dan akan berlanjut pada sesi berikutnya yang dijadwalkan pada tanggal 26 September mendatang. Dengan suasana ruangan yang nyaman dan desain amfiteater yang memungkinkan interaksi dua arah, kegiatan berlangsung hangat dan penuh antusiasme.
Dua narasumber yang dihadirkan dalam kegiatan ini merupakan dosen berpengalaman di bidang psikologi, yaitu Alissa Tresnani, S.Psi, Dr. Naomi Sri Kusumastuti, S.Psi., M.Sc., dan Ahmad Basuki, S.Psi., M.Sc. Keduanya hadir dengan pendekatan yang ramah, komunikatif, serta membawakan materi dengan gaya penyampaian yang ringan namun berbobot. Topik-topik seperti mental health/kesehatan jiwa, gangguan jiwa, masalah kesehatan jiwa, stres negatif, hingga tidak adanya stres negatif, masalah, atau gangguan dalam rutinitas ketarunaan menjadi fokus utama dalam sesi ini.
Apa yang membuat kegiatan ini begitu istimewa adalah keterlibatan aktif para taruna dan taruni selama berlangsungnya penyuluhan. Mereka tidak hanya duduk diam menyimak, tetapi juga turut serta dalam diskusi, mengajukan pertanyaan, hingga berbagi pengalaman pribadi terkait tekanan dan tantangan yang mereka alami selama menjalani pendidikan di PKTJ. Ini menunjukkan bahwa kesehatan mental sudah mulai mendapatkan ruang untuk dibicarakan secara terbuka, tanpa stigma.
Menurut Dr. Naomi, penting bagi institusi pendidikan termasuk PKTJ, untuk memberikan ruang aman bagi taruna/i agar dapat memahami, mengenali, dan mengelola kesehatan mental mereka sejak dini. “Kesehatan mental bukan soal lemah atau kuat, tapi tentang bagaimana kita mengenali diri dan tahu kapan harus mengambil jeda, meminta bantuan, atau melakukan perawatan diri,” ujarnya dalam sesi pemaparan.
Ahmad Basuki menambahkan bahwa generasi muda saat ini menghadapi tantangan yang kompleks—dari tuntutan akademik, ekspektasi sosial, hingga tuntutan pribadi. Karena itu, literasi kesehatan mental sangat penting agar mereka mampu menjaga keseimbangan antara prestasi dan kesehatan jiwa. “Kesehatan mental adalah fondasi. Tanpa itu, semua pencapaian bisa runtuh,” tegasnya.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program pendukung ketarunaan yang dicanangkan oleh PKTJ dalam rangka membentuk taruna dan taruni yang tangguh secara holistik. Dalam kurikulum yang padat, penuh kedisiplinan, dan tanggung jawab besar, perhatian terhadap kondisi psikologis taruna/i menjadi hal yang tidak bisa dikesampingkan. PKTJ menyadari bahwa kualitas sumber daya manusia tidak hanya ditentukan oleh kecerdasan intelektual dan keterampilan teknis, tetapi juga oleh kemampuan mengelola emosi, membangun hubungan sehat, dan menjaga kesehatan mental.
Bagi para peserta, kegiatan ini menjadi angin segar. Banyak dari mereka merasa bahwa kegiatan seperti ini sangat dibutuhkan dan memberikan perspektif baru tentang bagaimana cara menjaga diri secara menyeluruh. “Saya jadi lebih sadar bahwa stres itu wajar, dan ada cara-cara sehat untuk mengatasinya,” ujar salah satu taruni semester V. Ungkapan senada juga datang dari peserta lainnya yang mengaku merasa lebih lega setelah mengikuti sesi tersebut karena merasa ‘didengar’ dan ‘dimengerti’.
Sebagai institusi pendidikan vokasi yang berada di bawah Kementerian Perhubungan, PKTJ berkomitmen untuk terus memberikan perhatian terhadap keseimbangan antara penguatan karakter, akademik, dan kesehatan mental taruna/i. Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan para taruna/i tidak hanya menjadi pribadi yang cerdas dan disiplin, tetapi juga mampu menjaga kesehatan diri sendiri maupun lingkungan di sekitarnya.
Sesi berikutnya dari kegiatan Literasi Kesehatan Mental akan digelar pada 26 September 2025, masih bertempat di ruang Amphiteater Garuda, dan akan kembali melibatkan taruna/i dari semester yang sama. Besar harapan bahwa kegiatan ini tidak hanya menjadi agenda tahunan, tetapi juga bagian dari budaya kampus yang berkelanjutan, di mana kesehatan mental mendapat perhatian yang sama pentingnya dengan aspek akademik dan ketarunaan lainnya.
Dengan semangat yang terus menyala, PKTJ terus melangkah maju—membentuk insan-insan transportasi yang unggul, berintegritas, dan memiliki kesadaran penuh akan pentingnya menjaga diri, baik fisik maupun mental. Sebab, keselamatan tidak hanya dimulai dari jalan, tapi juga dari jiwa yang sehat.


