
Jakarta – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan segera mengirim sebanyak 900 orang pengemudi angkutan umum untuk mengikuti Pendidikan dan Pelatihan di Politeknik Keselamatan transportasi Jalan (PKTJ) Tegal Jawa Tengah. Hal ini merupakan komitmen yang telah disepakati bersama antara Pemprov DKI dengan PKTJ Tegal dalam upaya meningkatkan kompetensi para pengemudi angkutan umum di wilayah ibukota. Selain bermaksud meningkatkan kompetensi para pengemudi angkutan umum, melalui Diklat yang diselenggarakan oleh PKTJ, Pemprov DKI dan PKTJ juga bermaksud untuk membentuk pengemudi yang prima dan beretika yang mampu memenuhi tuntutan pengguna jasa transportasi darat dan berdaya saing internasional. Output dari kegiatan Diklat ini adalah sertifikasi pengemudi angkutan umum.
Kesepakatan Bersama ini tertuang dalam perjanjian kerjasama yang ditandatangani oleh Dr. SYAFRIN LIPUTO, ATD, M.T., selaku KepaIa Dinas Perhubungan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, dan Dr. Siti Maimunah, S.Si., M.S.E., M.A., selaku Direktur PKTJ Tegal. Penandatanganan Perjanjian kerja sama yang dilakukan pada hari kamis, 13 Februari 2020 ini dilakukan di Balai Kota Provinsi DKI Jakarta disaksikan oleh Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Dr. Saifullah, M.Pd. dan Kepala Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Darat, Suharto. Pada kesempatan yang sama juga dilakukan penandatanganan kerjasama antara Pemprov DKI dengan Politeknik Transportasi Darat Indonesia Bekasi dan juga dengan Politeknik Transportasi Darat Bali.
Dalam sambutannya, Saifullah mengatakan, “Kerja sama kali ini adalah tahun ketiga kalinya. Terbukti kerja sama ini menghasilkan dampak yang sangat positif, dapat dilihat bahwa saat ini driver di DKI Jakarta lebih bermartabat dan beretika.” Syaifullah juga mengatakan bahwa kita perlu mengubah maindshet driver-driver kita, dari yang tadinya menyopir sambil mendengarkan musik dan kurang mempedulikan keselamatan penumpang, menjadi fokus pada tugasnya yaitu menyetir mobil yang bermuatan penumpang sehingga harus mengutamakan keselamatan penumpang.
Saifullah juga menghimbau kepada para pengelola angkutan umum untuk memilih driver-driver yang sehat baik jasmani maupun ruhani. Para pengelola juga harus memperhatikan waktu istirahat para drivernya, minimal satu sampai dengan dua kali dalam seminggu. Berikan apresiasi kepada para pengemudi yang taat. Menurut Syaifullah, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap angkutan umum DKI Jakarta saat ini semakin meningkat. Dari yang semula 300.000 orang pengguna angkutan umum, saat ini telah mencapai 1 juta orang. “Sehingga kerja sama ini dapat terus dilanjutkan hingga masa-masa mendatang.” Kata Saifullah.
Mulai minggu 16 Februari mendatang, 900 orang pengemudi angkutan umum DKI akan dikirim ke PKTJ Tegal secara bertahap. Yakni dibagi dalam 9 (sembilan) gelombang. Dimana tiap-tiap gelombang dikelompokkan dalam 4 (empat) kelas yang masing-masing terdiri dari 25 (dua puluh lima) orang. Ditargetkan kegiatan ini akan selesai pada bulan September mendatang.
Selama kegiatan diklat berlangsung, peserta akan tinggal di asrama garuda PKTJ Tegal. Mereka wajib mengikutu kegiatan secara terjadwal.Selain Mendapatkan Surat Tanda Tamat Pendidikan dan PeIatihan (STTPP, setiap peserta diklat yang dinyatakan lulus berhak mendapatkan sertifikat uji kompetensi yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).